Trump Pecat Kepala Intelijen Pentagon Karena dianggap Terlalu Jujur

Foto:"Bocornya penilaian Jeffrey Kruse sebagai kepala intelijen Pentagon tersebut, yang juga dilaporkan Reuters, membuat Trump marah. Gedung Putih mengecam penilaian rahasia tersebut 'terlalu jujur' dan menyebutnya sebagai "kesalahan besar."(sc)

Removesrael – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat kepala Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Jeffrey Kruse. Perwira senior Angkatan Udara AS itu dipecat karena mengeluarkan laporan bahwa fasilitas nuklir Iran tidak hancur sepenuhnya akibat serangan militer AS pada 22 Juni lalu, bertentangan dengan pernyataan Trump.

Laporan DIA yang bocor pada Juni lalu menyebut serangan AS tidak merusak dan hanya menunda program nuklir Iran beberapa bulan.

Laporan ini langsung dibantah Presiden Donald Trump, yang menilai penilaian itu “sepenuhnya salah”. Menurut Trump, fasilitas nuklir Iran telah “benar-benar hancur”, dan ia menuding media berusaha meremehkan salah satu operasi militer “paling sukses dalam sejarah”.

Langkah ini tampaknya merupakan upaya terbaru pemerintahan Trump untuk menghukum pejabat militer, intelijen, dan penegak hukum, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, yang pandangannya dianggap bertentangan dengan Trump.

Bocornya penilaian tersebut, yang juga dilaporkan Reuters, membuat Trump marah. Gedung Putih mengecam penilaian rahasia tersebut sebagai "salah besar," dan Trump menyerang CNN, New York Times, dan media lain yang memperoleh laporan tersebut, menyebut mereka "sampah" dan "BERITA PALSU."

Berita pemecatan Kruse muncul dua hari setelah Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard mengumumkan bahwa ia mencabut izin keamanan 37 profesional intelijen AS, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, atas perintah Trump.

Selain pemecatan Kruse Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan kepada The New York Times, Jumat (22/8/2205), juga memecat Kepala Cadangan Angkatan Laut Nancy Lacore serta perwira Navy SEAL yang mengawasi Komando Perang Khusus Angkatan Laut, Jamie Sands. Pentagon tidak memberikan penjelasan mengenai alasan pencopotan tersebut.

Sumber : NYT

Posting Komentar

0 Komentar