
Removesrael – Ceritanya gini… ada kabar lucu dari Yaman. Kelompok Houthi, yang sehari-hari mungkin lebih sering rebutan sandal di masjid, tiba-tiba menembak rudal ke arah B-2 Spirit. B-2 itu lho, pesawat siluman Amerika seharga Rp 30 triliun. Biasanya cuma nongol di film Hollywood, disorot dari bawah dengan musik heroik. Tiba-tiba di dunia nyata, kena incaran rudal rakitan Iran.
Amerika langsung panik. Pentagon buru-buru bikin konferensi pers, “Nggak ada yang kena kok, aman.” Lah iya, kalaupun kena, masa mereka bilang, “Iya guys, B-2 kita kemahalan tapi gampang ditembak.” Itu sama aja kayak cowok ngaku kalah berantem lawan bocah SD. Malu lah!
Iran pasti ngakak di pojokan. “Hahaha, kami disanksi bertahun-tahun, tapi lihat nih, drone dan rudal kami lebih viral daripada K-pop.” Shahed-136, misalnya, bentuknya kayak mainan anak-anak, tapi bisa bikin kilang minyak Saudi padam kayak listrik token habis. Harga satuannya? Murah. Saking murahnya, mungkin bisa dicicil di Shopee PayLater.
Sementara Amerika? Pesawat F-35 sering mogok, B-2 kemahalan, THAAD bolak-balik gagal. Intinya Pentagon ini kayak orang kaya baru: semua barang branded, tapi gampang dibodohi penipu MLM.
Tiongkok lain lagi. Mereka bikin rudal hipersonik DF-17. Kecepatannya Mach 20. Kalau ditanya “kenapa harus segitu cepetnya?”, jawabannya: “Biar Amerika nggak sempat bilang "please wait, loading defense system...” Belum lagi semua pakai AI. Radar pakai AI, drone pakai AI, bahkan mungkin kantin militer mereka udah pakai AI: “Anda lapar, rekomendasi hari ini: nasi goreng + invasi Taiwan.”
Russia? Ah, Russia ini kayak bapak-bapak komplek. Kadang bikin malu, tank mogok, tentara nyasar._ _Tapi pas serius, mereka bisa keluarin Zircon, Avangard, S-500. NATO pun mikir, “Lah, ini bapak-bapak bercelana training ternyata punya rudal Mach 20.”
Sekarang masalahnya sederhana: Amerika beli satu B-2 seharga 2 miliar dolar. Iran nembak dengan rudal 100 ribu dolar. Ini ibarat ada orang beli Ferrari, terus ditembak ketapel pakai batu. Siapa yang lebih sakit hati? Ferrari rusak atau ketapel bengkok?
Jadi kalau ada yang masih percaya Barat tak terkalahkan, ya mohon maaf, Anda masih hidup di zaman iklan Rinso 90-an: putihnya nggak ada lawan. Padahal hari ini, drone murahan bisa bikin jet mahal jadi bahan konten TikTok.
Kesimpulannya: perang masa depan itu bukan siapa yang punya kapal induk terbanyak. Tapi siapa yang bisa bikin drone paling murah, paling bandel, dan paling bikin Pentagon nangis kayak ditagih utang pinjol.
Sumber : FB - Khairmansyah
0 Komentar