
Removesrael – Amerika Serikat (AS) mengirim utusan ke Beirut di tengah upaya AS dan Israel mendikte Lebanon serta mencegah perpanjangan mandat pasukan PBB UNIFIL yang beroperasi di Lebanon selatan.
Dalam kondisi demikian, muncul isu mengenai dokumen dan laporan rahasia Pentagon, AS dan Mossad Israel, yang mengindikasikan bahwa Washington dan Tel Aviv sedang mempersiapkan agresi militer skala besar terhadap Lebanon dengan kedok “perlucutan senjata”.
Pusat Analisis Politik Internasional Rusia mengungkapkan bahwa menurut laporan bersama Kepala Staf Gabungan AS yang dirilis pada Juli lalu dan diklasifikasikan sebagai sangat rahasia, Pentagon telah menyiapkan skenario invasi ke Lebanon dengan sandi “Operasi Palu Tuhan”.
Menurut Dirjen pusat tersebut, Denis Korkodinov, rencana AS-Israel itu mencanangkan tiga fase utama; serangan siber; operasi pendaratan, dan pembunuhan; serta serangan udara dan rudal intensif terhadap sekitar 1.200 target menggunakan jet tempur dan rudal jelajah.
Pusat itu menyebutkan bahwa rencana, yang telah disetujui oleh Menteri Pertahanan AS Pete Hegsett, itu sedang dikoordinasikan dengan Mossad, yang menyediakan 85% koordinat target presisi.
Serangan tersebut dijadwalkan akan dilakukan antara November dan Januari tahun depan, demi menghindari campur tangan Rusia atau Tiongkok di Dewan Keamanan.
Lihat Video Dokumen Rencana AS dan Israel yang bocor :
Rencana tersebut memuat perkiraan Pentagon dan Mossad tentang kemampuan Hizbullah. Mossad memperkirakan bahwa kerugian tentara Israel jika terjadi konfrontasi skala penuh akan mencapai 300 tentara per hari dan setidaknya 5.000 pemukim.
Menurut dokumen militer Israel dari Komando Utara, rencana tersebut menetapkan pembentukan “zona keamanan” sedalam 40 kilometer di wilayah Lebanon, dengan patroli dan razia harian. Hal ini membutuhkan pengerahan 40.000 tentara, dengan kerugian diperkirakan mencapai 50 kematian per minggu akibat tembakan penembak jitu dan bom.
Sumber:Al-alam
0 Komentar