Foto:"Persenjataan rudal Iran masih utuh, dan beberapa rudalnya yang paling merusak bahkan belum digunakan. Perang baru apa pun akan berarti kehancuran yang lebih besar di wilayah yang diduduki Israel."(sc)
Removesrael – Iran menyatakan perang melawan Israel belum berakhir dan gencatan senjata yang terjadi saat ini hanya jeda pertempuran. Media yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) bahkan mengeklaim rudal Teheran yang paling menimbulkan kerusakan dahsyat belum digunakan.
Gencatan senjata yang dimulai 24 Juni mengakhiri perang 12 hari antara Iran dan Israel. Banyak komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil Iran termasuk di antara 1.062 orang yang tewas dalam invasi udara Israel. Sedangkan 29 orang Israel tewas dalam serangan balasan Iran. “Perang belum berakhir.
Kita berada dalam keadaan jeda sementara,” kata kepala intelijen IRGC Brigadir Jenderal Majid Khademi dalam pidato hari Kamis untuk menandai upacara peringatan 40 hari di Masyhad untuk pendahulunya, Mohammad Kazemi, yang tewas dalam serangan udara Israel selama perang tersebut.
"Musuh sedang melakukan operasi kognitif, perang intelijen, dan serangan psikologis, dengan harapan menciptakan krisis internal. Oleh karena itu, masyarakat dan pejabat harus terjun ke lapangan dengan kewaspadaan tinggi," ujarnya, seperti dikutip dari Iran International, Jumat (8/8/2025).
Di antara petinggi militer Iran yang gugur dalam perang tersebut adalah Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri, Komandan IRGC Hossein Salami, Komandan Pasukan Dirgantara IRGC Amir Ali Hajizadeh, dan Deputi Operasi IRGC Mehdi Rabbani.
Tasnim News, dalam editorialnya menyatakan sistem pertahanan udara Iran yang telah diperbaiki dan stok rudal yang tidak terpakai berarti Iran dapat menangkis serangan Israel dan menimbulkan lebih banyak kerusakan dalam perang baru nanti.
“Pertahanan udara Iran rusak di awal perang 12 hari, tetapi sejak itu Iran telah membangun kembali dan memodernisasi sistemnya. Israel sekarang menyadari bahwa pertahanan udara Iran dalam perang di masa depan akan berkali-kali lipat lebih kuat,” tulis Tasnim.
Editorial tersebut memperkuat narasi resmi bahwa Teheran telah menang perang dan menjanjikan pencapaian yang lebih besar di masa depan.
Serangan Israel lainnya sangat kecil kemungkinannya, imbuh editorial itu, memperingatkan bahwa kekhawatiran Iran akan permusuhan yang kembali terjadi di Iran hanyalah spekulasi yang tidak membantu.
“Persenjataan rudal Iran masih utuh, dan beberapa rudalnya yang paling merusak bahkan belum digunakan. Perang baru apa pun akan berarti kehancuran yang lebih besar di wilayah yang diduduki Israel,” imbuh editorial tersebut yang menganggap seluruh wilayah Israel adalah wilayah Palestina yang diduduki.
Amerika Serikat ikut campur tangan dalam perang tersebut dengan mengebom tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow pada 22 Juni. Washington kemudian menjadi penengah gencatan senjata Iran-Israel pada 24 Juni.
Sumber : Tasnim News
0 Komentar