
Removesrael – Utusan AS untuk Suriah, 'Tom Barak', memuji Presiden Suriah 'Ahmad_al-Sharaa (Al Joulani)', dan menggambarkan visinya konsisten dengan tujuan Washington. Ia menekankan bahwa Sharaa tidak menganggap Israel sebagai musuh, dan bahwa prioritas AS adalah mencegah eskalasi dan bergerak menuju normalisasi.
Tom Barak menjanjikan bahwa pencabutan sanksi terhadap Damaskus berjalan secara bertahap, dan bahwa Iran merupakan tantangan bersama!
Sementara itu, 'Kan Channel' mengungkapkan bahwa Israel mengirim pesan kepada Damaskus menuntut penarikan pasukan dari selatan dan menggantinya dengan pasukan Druze yang berafiliasi dengan Kementerian Dalam Negeri, dengan dalih melindungi komunitas Druze.
Zionis Israel berupaya memasukkan klausul-klausul berikut dalam perjanjian keamanannya di masa mendatang dengan rezim Suriah-baru (teroris-wahabi-takfiri) Al Julani :
1• "Menjamin kebebasan penuh Israel untuk bergerak di wilayah udara dan darat Suriah!"
2• "Memberikan Israel hak untuk menembus wilayah Suriah kapan pun Israel mengklaim "kebutuhan keamanan!"
3• "Mendeklarasikan Suriah selatan sebagai zona demiliterisasi, hanya dengan pasukan polisi!"
4• "Mempertahankan semua wilayah yang diduduki Israel di bawah kendali permanennya!"

Kementerian Luar Negeri Jordania : "Kesepakatan untuk membentuk kelompok kerja bersama guna mendukung upaya pemerintah Suriah dalam mengembalikan stabilitas dan stabilitas bagi rakyatnya (atau wilayahnya)."
Dengan sangat sedih... Kami mengabarkan bahwasanya Suriah telah kehilangan kedaulatannya serta kemerdekaannya di tangan kalangan Wahabi-Salafi (import & domestik)... demi merealisasikan agenda Zionis-Israel serta mencegah berbagai upaya bantuan Iran untuk Palestina yang selama ini telah berjalan selama 45 tahun lebih!
Adapun Kerajaan Jordania telah sukses menjadi mediator dalam proses yang mempermalukan semua Rakyat Suriah yang sejak tahun 2011 babak-belur diobok-obok oleh Arogansi Global lewat kalangan Terroris Wahabi-Salafi dari puluhan Negara-negara di dunia!
Kini, Suriah telah menjadi tangan panjang negara-negara imperialis Global untuk menekan Palestina-Iran beserta Poros-Perlawanannya dari Lebanon (Hizbullah) dan dari Iraq.
Pertemuan di Ibukota Amman Jordania hari ini telah menulis kesimpulan dari pada konflik dan peperangan di Suriah yang dimainkan sejak tahun 2011 lalu!
Sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada akhir 2024, Israel telah meningkatkan intervensi militernya dan menduduki wilayah-wilayah baru di selatan Suriah, termasuk Jabal - Sheikh, yang menyatakan runtuhnya perjanjian penarikan pasukan tahun 1974.

Bagi Wahabi-Salafi, Israel bukan musuh.. Adapun Iran dan Poros-Perlawanannya adalah Syi'ah yang difitnah Anti Islam...
Selamat datang di Suriah-nya Julani! Inilah hasil propanda "Fitnah-murahan";
1• 'Selamatkan Bumi Syam'
2• 'Syiah bunuh Sunni di Suriah (Syam)'
3• Anti Bashar Al Assad'
4• 'Anti Iran-Hizbullah Rafidho'...
Eeehh, ujung-ujungnya Wahabi hanya menjadi pelayan Zionis-Israel!!!
Adapun hikmah dibalik jatuhnya Bashar Assad adalah ;
1• Terbongkarnya kemunafikan kaum Wahabi-Salafi (yang mengatas-namakan Islam-Sunni).
2• Dengan tergulingnya Bashar Al Assad dimana menjelang akhir kekuasaannya dia lebih condong bersama anggota Liga Arab (Munafiq-Khianat) yang menipu dengan menjanjikan perbaikan Ekonomi Suriah (yang dimiskinkan oleh "Sanksi-Caesar" Amerika Serikat) dibanding dengan Poros Perlawanan yang dibina Iran selama ini demi membebaskan Palestina yang telah dirintis Sejak tahun 1979 harus berakhir!
Sumber:PanjiHitamImamMahdi
0 Komentar